Rabu, 29 September 2010

Kethoprak Mahasiswa dengan judul “Mardhika Jawa Dwipa”

Ketoprak (bahasa Jawa: kethoprak) adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam sebuah pentasan ketoprak, sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi dengan gamelan disajikan. Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita): Ramayana dan Mahabharata.
Menurut sejarah kethoprak lahir pada tahun 1887. Pada awalnya Ketoprak hanya berwujud permainan bagi para lelaki didesa sebagai hiburan sambil menabuh “lesung” (alat yang sebenarnya berfungsi sebagai alat/tempat untuk menumbuk gabah/padi supaya menjadi beras) pada saat bulan purnama. Hal ini sering juga disebut sebagai “gejog lesung”. Namun semakin lama ketoprak semakin digemari oleh banyak orang. Dan karena kebiasaan akhirnya ketoprak mampu dijadikan sebagai salah satu budaya masyarakat, dan bisa bersinergi dengan kesenian yang lainnyaDisebabkan pada awalnya hanya diiringi oleh alat ‘tetabuhan lesung’ ketoprak dulunya juga sering disebut “gejog lesung”.  Seiring dengan keadaan berjalan selanjutnya ada tambahan alat musik lainnya seperti kendang, terbang dan suling.  Pada tahun 1909 pertunjukan kethoprak sudah mulai berkembang seperti yang bisa kita saksikan sampai sekarang. Kethoprak mahasiswa diharap mampu mendedah, membedah, mengkaji, merekontruksi, menyajikan, dan ‘mendefinisikan ulang’ nilai-nilai yang terdapat dalam legenda-legenda lokal dalam cerita-ceritera kethoprak tobong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar